Sejarah Kuliner Dimsum dari Awal Hingga Kini

Dimsum adalah salah satu hidangan paling terkenal dalam masakan Tiongkok yang telah mendunia, dikenal dengan berbagai jenisnya yang lezat dan bervariasi. Dimsum terdiri dari berbagai hidangan kecil yang disajikan dalam porsi kecil, sering kali dimasak dengan cara dikukus atau digoreng. Sejarah kuliner dimsum memiliki perjalanan panjang yang dimulai dari Tiongkok kuno hingga menjadi makanan populer di seluruh dunia.

1. Asal Usul Dimsum di Tiongkok Kuno

Dimulai pada zaman Dinasti Han (206 SM – 220 M), makanan kecil seperti dimsum pertama kali dibuat sebagai camilan ringan yang dapat dimakan saat minum teh. Tradisi ini berkembang di wilayah selatan Tiongkok, terutama di kota-kota seperti Guangzhou dan Hong Kong. Pada awalnya, dimsum tidak lebih dari makanan triplecoconuttree.com yang disajikan bersama teh dalam tradisi yum cha (minum teh). Yum cha sudah ada sejak Dinasti Tang (618–907 M), di mana orang-orang akan menikmati teh sambil makan berbagai jenis makanan ringan yang menyertainya.

2. Perkembangan Dimsum pada Dinasti Qing

Pada masa Dinasti Qing (1644–1912), dimsum mulai berkembang lebih jauh menjadi hidangan yang lebih bervariasi dan kompleks. Berbagai jenis dumpling, pangsit, dan roti kukus mulai dikenal dan dibuat dengan berbagai isian yang berbeda, seperti daging babi, ayam, udang, atau sayuran. Pada saat ini, dimsum mulai dikenal lebih luas dan menjadi bagian penting dalam budaya kuliner Tiongkok, khususnya di Guangdong dan Hong Kong.

3. Dimsum di Hong Kong dan Penyerapan Pengaruh Barat

Hong Kong memainkan peran penting dalam popularisasi dimsum di dunia internasional. Sejak Hong Kong menjadi pusat perdagangan dan budaya yang sangat kosmopolitan pada abad ke-19 dan 20, dimsum mulai menyebar ke luar Tiongkok. Di kota ini, dimsum sering disajikan di restoran-restoran dengan pilihan yang lebih modern, yang juga menarik perhatian orang-orang asing yang datang untuk menikmati hidangan ini.

Pada masa ini, banyak restoran dimsum di Hong Kong mulai menyajikan hidangan dimsum dalam suasana yang lebih santai, memungkinkan pelanggan untuk menikmati hidangan dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih variatif, sesuai dengan konsep makan bersama teman-teman atau keluarga.

4. Dimsum Menjadi Global

Dimsum mulai tersebar ke luar Tiongkok pada abad ke-20, terutama melalui emigrasi komunitas Tiongkok ke berbagai negara. Restoran dimsum pertama kali muncul di kota-kota besar di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, serta ke kota-kota besar di Amerika Utara dan Eropa. Popularitas dimsum semakin meningkat dengan hadirnya restoran-restoran yang menyajikan dimsum dalam bentuk porsi kecil yang dapat dipilih sendiri oleh pelanggan, seperti yang ada dalam konsep all-you-can-eat.

5. Dimsum Kontemporer

Kini, dimsum telah menjadi hidangan internasional yang digemari, baik sebagai sarapan, makan siang, atau bahkan makan malam. Restoran dimsum hadir di hampir seluruh dunia, dengan berbagai variasi dan inovasi baru. Hidangan klasik seperti siomay, har gow (dumpling udang), char siu bao (roti kukus isi daging babi), hingga dimsum modern yang menggunakan bahan-bahan internasional, semuanya dapat ditemukan di restoran-restoran dimsum yang tersebar di kota-kota besar dunia.

Dimsum juga semakin dipadukan dengan cita rasa lokal di berbagai negara, menjadikannya makanan yang fleksibel dan dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dengan sejarah panjang dan variasi yang terus berkembang, dimsum tetap menjadi kuliner yang memikat hati banyak orang di seluruh dunia.

Deixe um comentário

Shopping cart

0
image/svg+xml

No products in the cart.

Continue Shopping